TegakNews.com, Jakarta,- Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, di Penjaringan, Jakarta Utara kembali menjadi sorotan karena tidak terawat dengan baik. Kondisinya tampak kotor, berbau dan rusak. Sebagian lahan sudah tidak ditumbuhi rumput dan banyak tanaman yang mati.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan RPTRA Kalijodo, desain taman dirancang sedemikian rupa agar mudah dikelola dan dipelihara. Tanaman yang dipilih disesuaikan dengan kondisi lingkungan di tempat itu.
Misalnya, tanaman harus kuat dan cocok dengan karakteristik cuaca di Jakarta Utara. Sehingga jika banyak rumput taman dan pohon yang mati, bisa dikatakan selama ini memang tidak ada perawatan, Tanaman rumput misalnya, dipilih yang sanggup bertahan pada musim kemarau asalkan disiram secara berkala.
Seorang tokoh masyarakat di Penjaringan, Jakarta Utara, Andi Azis Karaeng Emba SH, sangat menyesalkan kinerja pengelola RPTRA Kalijodo yang tidak melakukan perawatan taman dengan baik.
Sebahagian kawasan RTH dan RPTRA, kondisinya yang tidak terawat, seperti kotor, berbau, rusak dan banyak tanaman yang mati, bahkan bangunan fasilitas umum berupa kamar mandi dan WC tampak kotor dan berbau serta aliran air tidak lancar.
Andi sangat menyesalkan kinerja pengelola yang kurang memiliki kesadaran dalam menjaga kebersihan dan keasrian Taman Kalijodo.
“ Mereka harus paham bahwa taman Kalijodo tergolong RTH yang aktif lantaran banyak aktivitas masyarakat di sana. Anggaran perawatan sudah pasti ada, tapi dikemanakan oleh pengelola ”, tandas Andi Azis, Minggu (16/3/2025).
Andi meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk peduli akan pengelolaan Taman Kalijodo yang terawat dan tetap asri, selain itu anggaran perawatan taman selama ini oleh pihak pengelola pantas diduga tidak digunakan dengan benar dan harus di usut tuntas.
” Pihak pengelola pastinya mendapatkan dana perawatan yang cukup dari Pemprov DKI Jakarta, tetapi tidak dijalankan dengan benar dan bertanggungjawab “, katanya.
Sebagai tokoh masyarakat di Penjaringan, Andi Azis Karaeng Emba sangat peduli dengan lingkungan Taman Kalijodo yang terawat dan asri.
Hal itu dibuktikan dengan mengajak warga sekitar taman untuk bergotong royong membersihkan taman yang selama ini tidak terawat degan baik.
“ Kami tanpa pamrih bergotong royong membersihkan taman, merapihkan ranting pohon, mencabut rumput mati serta menebang pohon yang mati.
LPTRA kita bersihkan sendiri tanpa ada bantuan dari pihak kelurahan, kecamatan dan PPSU,” tuturnya.
Andi Azis berharap keberadaan RTH dan RPTRA Kalijodo harus menjadi kebanggaan masyarakat Jakarta.
” Harus terawat dengan baik, tidak lagi menjadi tempat prostitusi tetapi menjadi taman bermain dan taman edukasi bagi masyarakat “, tutupnya.(Zainal)